Hardiknas juga diperingati di SMP.
Negeri 1 Pallangga dengan Upacara Bendera di lapangan Upacara sekolah tersebut,
dengan Inspektur Upacara Wakasek SMP. Negeri 1 Pallangga, Ibu Adriani Majid
S.Pd, dalam sambutannya, menekankan pentingnya Disiplin dalam melaksanakan
Tugas-tugas persekolahan, baik sebagai siswa, atau Pelajar, maupun sebagai guru,
keberhasilan yang di raih oleh sekolah ini adalah berkat kerja keras dan
disiplin yang tinggi yang kita bangun dan kita pelihara bersama. Beliau juga
membacakan sambuatan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam
upacara tersebut, berikut ini naskah pidato Mendikbud ;
Assalamualaikum warahamtullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam
sejahtera bagi kita semua,
Hadirin, peserta upacara yang
berbahagia,
Alhamdulillah, marilah kita
senantiasa bersyukur kehadirat Illahi Rabbi, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, kesehatan
dan kecintaan sehingga kita dapat melaksanakan peringatan Hari Pendidikan
Nasional, 2 Mei 2012, dalam keadaan sehat dan penuh semangat.
Melalui peringatan ini,
perkenankan saya, atas nama Pemerintah, ingin menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, pemerintah
daerah, organisasi yang bergerak di dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya
atas segala ikhtiar, kepedulian dan perhatian yang diberikan dalam
menumbuhkembangkan dunia pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, saya
ingin menyampaikan ‘’Selamat Hari Pendidikan Nasional, tanggal 2 Mei 2012”.
Semoga segala ikhtiar kita untuk memajukan dunia pendidikan menjadi semakin
berkualitas dan akses pendidikan bagi rakyat Indonesia secara keseluruhan
semakin terbuka dan dapat segera terwujud.
Hadirin sekalian yang
berbahagia,
Pada peringatan Hari Pendidkan
Nasional tahun ini, kita patut bersyukur karena bidang kebudayaan telah kembali
ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun.
Kementerian ini, terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara. Sejatinya, kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari
pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari
kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang. Yang satu dengan lainnya memiliki
makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses
pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya menyertainya.
Sudah tentu tambahan amanah ini
jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk
menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Hadirin sekalian yang
berbahagia,
Kita semua telah memahami bahwa
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mobilitas fisik dan
nonfisik (termasuk kebudayaan dan peradaban) semakin tinggi. Mobilitas yang
tinggi tersebut memunculkan dominasi peradaban tertentu, benturan
antarperadaban atau terbentuknya konvergensi peradaban. Dalam kaitan dengan
inilah, peran dunia pendidikan menjadi penting dalam membangun peradaban bangsa
yang didasarkan atas jati diri dan karakter bangsa.
Tema Hari Pendidikan Nasional
Tahun 2012 ini adalah Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Tema ini sejalan
dengan hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak Pendidikan Nasional
kita, yaitu Ki Hajar Dewantoro, yang pada hari ini kita peringati hari
kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Hadirin sekalian yang
berbahagia,
Kita semua harus bersyukur
bahwa pada periode tahun 2010 sampai 2035, bangsa kita dikarunai oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa potensi sumber daya manusia berupa populasi usia produktif yang
jumlahnya luar biasa. Jika kesempatan emas yang baru pertama kalinya terjadi
sejak Indonesia merdeka tersebut dapat kita kelola dan manfaatkan dengan baik,
populasi usia produktif yang jumlahnya luar biasa tersebut insya Allah akan
menjadi bonus demografi (demographic dividend) yang sangat berharga .
Di sinilah peran strategis
pembangunan bidang pendidikan untuk mewujudkan hal itu menjadi sangat penting.
Akan tetapi, sebaliknya, bukan mustahil kesempatan emas tersebut menjadi
bencana demografi (demographic disaster) bila kita tidak dapat mengelolanya
dengan baik. Sudah tentu hal ini tidak kita inginkan.
Pada periode tahun 2010 sampai
tahun 2035 kita harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang
pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045,
yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses
seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan;
mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu
perluasan akses
tersebut
harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, sekalipun kita semua
memahami bahwa pendidikan itu adalah sistem rekayasa sosial terbaik untuk
meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan.
Hadirin sekalian yang
berbahagia,
Untuk mempersiapkan generasi
emas tersebut, telah disiapkan kebijakan yang sistemiatis, yang memungkinkan
terjadinya mobilitas vertikal secara masif. Untuk itu, mulai tahun 2011 telah
dilakukan gerakan pendidikan anak usia dini, penuntasan dan peningkatan
kualitas pendidikan dasar, penyiapan pendidikan menengah universal (PMU) yang
insya Allah akan dimulai tahun 2013.
Di samping itu, perluasan akses
ke perguruan tinggi juga disiapkan melalui pendirian perguruan tinggi negeri di
daerah perbatasan dan memberikan akses secara khusus kepada masyarakat yang
memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi, tetapi berkemampuan akademik.
Hadirin, peserta upacara yang
berbahagia,
Akhirnya, kami mengucapkan
selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional kepada semua pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik, penggiat dan pecinta dunia pendidikan di seluruh
tanah air. Semoga apa yang kita tanam dan semai dalam dunia pendidikan selama
ini, menjadi bagian dari amal kebajikan.
Kita semua ingat ungkapan
bijak, ”Semai dan tanamlah biji dari tumbuhan yang kamu miliki meskipun kamu
tahu esok akan mati.” dan “Siapa yang menanam, dia yang akan memetik”. Marilah
kita berlomba-lomba menanam kebaikan. Insya Allah kita dan anak cucu kita akan
memperoleh kebaikan itu. Amin. Terima kasih.
Wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Jakarta, 2 Mei 2012
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan
Mohammad
NUH
Seusai Upacara DR menemui Wakasek sebagai Pebagai pembina
upacara dan menanyakan apa sebabnya mengapa kepala sekolah tidak hadir di Upacara
Hardiknas di sekolah ini beliau menjawab, kalau Kepsek Mengghadiri
Upacara di Tingkat Kabupaten, beliau memerintahkan kepada saya agar melaksanakan
Upacara Hardiknas di sekolah, syukur pelaksanaannya berlansung lancar dan
Hikmat, tandasnya, DR juga menanyakan dimana Naskah pidato menteri di dapatnya,
beliau mengatakan halau pidato itu di dowload dari Internet, Pak DR sepertinya
tidak tau aja, hal seperti itu kan sudah semua orang tau, pasti internet
solusinya, ujar Beliau. Dan beliau Mintah untuk diambil gambarnya bersama rekan
guru yang ikut upacara, DR, terkesan bahwa beliau adalah sosok peminpin yang
merakyat, dan disiplin, demikianlah sejam bersama Wakasek SMPN. 1. Pallangga
Kab. Gowa, Sulawesi Selatan